Lemari asam dengan ducting atau Lemari Asam ductless (tanpa ducting)?Kadang kala, pertanyaan tersebut muncul di benak pihak perencana laboratorium, membuat bingung dalam memutuskan yang mana harus digunakan. Secara umum, terutama di level industri lebih banyak digunakan lemari asam dengan ducting, uap/gas/debu di dalam ruang kerja lemari asam akan langsung dihisap dan dihembuskan ke atmostir di luar gedung. Namun ada juga beberapa yang akhirnya memilih memakai lemari asam ductless (tanpa ducting).
Lemari Asam (Kiri)Ex Kewaunee Scietific ; Lemari Asam (Kanan) ex Hinotek |
Lemari Asam ductless (tanpa ducting) merupakan jenis lemari asam tanpa saluran udara. Udara yang dihisap di dalam ruang proses lemari asam akan disaring 2 kali :
- Pre-Filter
- Penyaring Utama, biasanya berbahan charcoal filter. Tentu saja gas ammonia dan carbon monoksida masih bisa melewati saringan ini.
Unit penyaring ini masih dalam satu unit dengan lemari asam ductless. Hasil saringan udara langsung dikeluarkan di dalam ruangan. Jenis Lemari asam ini dihimbau digunakan jika diketahu bahan-bahan yang diujicoba di dalam lemari asam, dan tidak terjadi perubahan bahan. Jika terjadi perubahan ujicoba yang berbahaya, maka tidak bisa dijamin bahwa udara berbahaya tersebut bisa disaring atau tidak. Karena itu untuk pemakaian yang tidak tentu.
Kelebihan lemari asam tanpa ducting (ductless):
- Bisa dipindah-pindahkan
- Udara/gas hasil proses ujicoba tidak langsung dilebas ke atmosfir
- Tidak dibutuhkan saluran udara khusus
Kekurangan lemari asam tanpa ducting :
- Filter harus selalu dicek
- Resiko personil di dalam ruangan laboratorium lebih besar menghirup gas dari lemari asam
- Fan-hisap ada dalam unit lemari asam, sehingga pasti menimbulkan bising.
Sehingga jika anda sudah memikirkan jenis bahan yang anda pakai, diharapkan anda sudah bisa memilih lemari asam untuk kebutuhaan laboraorium anda. Jika anda membutuhkan informasi mengenai lemari asam, silahkan kontak kami